Sekelumit Pencerahan untuk Literasi Bahasa Palembang

Oleh: Nur Kholis S.S

Berbicara tentang Refleksi Literasi Bahasa Palembang, ini tentu berbicara tentang bagaimana kelebihan dan kekurangan dalam proses berLiterasi Bahasa Palembang di SMP Paramount. Literasi Bahasa Palembang adalah sebuah sebuah bahasa ucap atau tutur dan tulisan; lisan dan tulisan, pemahaman, apresiasi, bahkan interpretasi Bahasa Palembang.

Sebuah proses yang cukup panjang dan berkesinambungan untuk mengajarkan Bahasa Palembang (Bebaso) kepada anak didik kita dan pada akhirnya sampailah pada satu titik dimana refkeksi ini mengambil-alih. Refleksi ini ke depannya diharapkan menjadi suatu pencerahan, pijakan, bagaimana kita melangkah ke depan dalam mengajarkan Bahasa Palembang.

Tantangan yang paling sulit dihadapi pada saat mengajar adalah ketika tidak adanya animo atau semangat ketika mengajarkan satu materi yang terutama tentang Literasi Bahasa Palembang. Mengapa demikian? Ini tidak singkat. Bahasa Palembang (Bebaso) sudah sekian tahun lamanya tidak terwariskan, tertuturkan, kepada generasi pewaris, sehingga pemerataan masyarakat tutur Bahasa Palembang sangatlah sedikit. Ini termasuk siswa kita yang tidak mengenal sma sekali Bahasa halusnya Palembang. Disinilah tantangannya, bagaimana kita memancing, menstimulasi peserta didik agar lebih tertarik untuk, paling tidak, berdialog berbahasa Palembang walaupun mereka terkadang masih ada sedikit kebingungan.

Tantangan lain, mengajarkan artikulasi dan atau tanda baca – tanda tertentu, huruf vocal dan konsonan pada bahasa Palembang, itu cukup mengalami kesulitan bagi siswa untuk mengenali tanda baca – tanda baca khusus.

Begitu banyak hal – hal menarik untuk dikesampingkan pada saat proses belajar – mengajar bahasa Palembang. Hal – hal menariknya yaitu ketika siswa harus mengucapkan beberapa kata atau menirukan suara guru yang bersangkutan. Contoh pada materi pengucapan huruf vocal E. Bunyi E yang kita ternyata bisa mengalami tiga perbedaan suara ketika huruf E digunakan untuk Bahasa Palembang.

Mengenai inovasi, siswa melafalkan bahasa Palembang dan membuat grup untuk dialog bahasa Palembang. Setelah grup siswa hafal dengan dialog bahasa Palembang, siswa diminta untuk membuat video dialog bahasa Palembang. Setelah siswa membuat video, nantinya proses dan dievaluasi satu persatu. Apabila ada beberapa video terseleksi maka video – vide tersebut akan diupload di Channel Youtube guru atau sekolah. Perubahan mungkin tidak terlalu nampak, namun, paling tidak, dengan adanya literasi bahasa Palembang. Belajar Bahasa Palembang secara tidak langsung peserta didik belajar tata karma berbicara, berdialog dengan lebih santun

Kedepannya, siswa akan belajar bagaimana siswa mengupload materi di Canva dengan menggunakan bahasa Palembang atau grup siswa membuat dialog berbahasa Palembang diupload ke Canva atau aplikasi lainnya. Harapan ke depannya, dengan adanya Lierasi Bahasa Palembang, paling tidak, peserta didik kita di SMP Paramount mengenal lebih dekat salah satu warisan budaya Palembang dan bagaimana peserta didik menggunakan bahasa Palembang di era digital. Di samping itu, peserta didik tetap mempertahankan warisan para leluhur bahasa Palembang, menjadi tongkat estafet penerus bahasa tutur

Tulis Komentar

Komentar Terbaru

Erni Sutrasari User
13 Jun 2025, 18:29

Terimakasih sudah memberikan yang terbaik untuk peserta didik. Meskipun dengan keterbatasan dalam buku panduan namun semangat sr.Nur tidak luntur dan memberikan yang terbaik untuk peserta didik. Tetap semangat memberikan yang terbaik untuk peserta didik dan dunia pendidikan