Refleksi Guru dalam Menghadapi Karakter dan Mengembangkan Metode Mengajar Kelas 6 SD

Oleh: Ridho Antony., P.U., S.Pd

Mengajar siswa kelas 6 SD adalah pengalaman yang unik. Ada banyak momen yang tak terlupakan, baik suka maupun duka, yang semuanya menjadi pelajaran berharga.

Salah satu tantangan mengajar anak SD kelas 6 adalah menghadapi perubahan sikap anak-anak yang mulai memasuki fase pra remaja. Mereka mulai punya pendapat sendiri, dan sesekali ada yang menunjukkan perilaku ingin "melawan". Kemudian dalam hal Menjaga semangat belajar mereka agar tetap stabil. Serta ada beberapa kasus dimana masih tedapat peserta didik yang masih berada di konsep dasar yang seharusnya sudah mereka kuasai.

Perasaan selama satu tahun ini terasa campur aduk. Ada rasa bangga saat melihat mereka berhasil memahami konsep, atau ketika menunjukkan kemajuan dalam perilaku. Ada juga rasa haru saat menunjukkan kepedulian satu sama lain,.Kemudian, ada momen frustrasi dan lelah saat menghadapi masalah disiplin atau kurangnya motivasi. Tapi, lebih dari itu, ada semangat yang besar setiap kali melihat mereka belajar berkembang.

Ya, tentu saja ada perubahan dalam cara mengajar. Di awal, saya  agak kaku dengan rencana pelajaran. Namun, seiring berjalannya waktu, saya belajar untuk lebih fleksibel dan adaptif. Misalnya menggunakan media visual, permainan, dan diskusi kelompok dalam kegiatan KBM, agar suasana kelas lebih hidup. Saya juga mulai mencoba berbagai metode agar tidak monoton. Jika ada anak yang cenderung pasif, saya mencoba mendekat secara personal, mengajaknya bicara agar bisa meningkatkan kepercayaan dirinya.

Rencana di tahun ajaran berikutnya hal yang ingin saya kembangkan adalah metode pengajaran di kelas menjadi semakin lebih menarik. Misalnya menggunakan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan aplikasi pembelajaran  atau video edukasi, serta menerapkan pembelajaran berbasis proyek, di mana siswa bisa belajar memecahkan masalah, sehingga mereka merasa lebih tertantang dan hasil belajarnya lebih bermakna.